Rabu, 02 September 2015

Anda mau? aku mah enggak

Jakarta - Menurunkan berat badan memang gampang-gampang susah, masudnya gampang diomongkan tetapi susah dijalankan. Bagi yang tidak mau susah-susah, ada cara gampang meski bagi kebanyakan orang terbilang ekstrem dan bahkan bisa sangat berbahaya.

Beberapa cara yang ekstrem atau amit-amit untuk menurunkan berat badan seperti dikutip dari Oddee, Senin (30/7/2012) antara lain sebagai berikut.

1. Injeksi urine ibu hamil

Hanya dalam 5 bulan, perempuan bernama Sheryl Paloni sukses memangkas berat badan sebanyak 19,5 kg dan ukuran lingkar pinggang sebesar 76 cm. Keberhasilan itu dicapainya setelah mengenal terapi alternatif paling ekstrem untuk langsing, yakni injeksi urine ibu hamil.

Iris McCarthy, pakar diet dari Success Weight Loss Systems mengatakan bahwa kandungan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG) pada urine ibu hamil akan 'menipu' tubuh seolah sedang hamil. Akibatnya, tubuh akan memetabolisme makanan dengan lebih cepat.

2. Pasang selang untuk makan dari hidung

Jessica Schnaider rela merogoh kocek sebanyak Rp 13 juta lebih untuk memasang selang nasogastrik hanya demi tampil langsing menjelang hari pernikahannya. Meski sukses menurunkan berat badannya sebanyak 4,5 kg dalam 8 hari saja, kondisi tubuhnya jadi agak lemas karenanya.

"Orang-orang pikir saya sakit, saya sekarat," kata Schnaider usai menjalani diet ekstrem bernama enteral proteic nutrition, yang sebenarnya lebih ditujukan bagi penderita obesitas parah itu.

3. Jadi sasaran tembak paintball

Di Inggris, sebuah wahana permainan paintball memberi layanan khusus bagi pasien obesitas yang ingin kurus. Caranya, pasien itu dijadikan sasaran tembak oleh 4-5 instruktur dan dipaksa berlarian di sekitar arena untuk menghindar jika tidak ingin tubuhnya belepotan cat karena kena tembak.

Layanan ini digelar dalam bentuk paket, yang berlangsung selama 10 pekan. Tiap pertemuan diklaim bisa membakar 800 hingga 1.000 kalori, tergantung kelincahan pasien dalam berlari-lari menghindari tembakan.

4. Pura-pura pasang cincin lambung

Pasang cincin lambung cukup efektif mengecilkan ukuran lambung, sehingga nafsu makan berkurang dan pada akhirnya berat badan akan cepat turun. Namun cara ini butuh operasi dan efek sampingnya tidak ringan, terutama jikia ada masalah dalam operasinya.

Solusinya seperti yang dilakukan pada Marion Corns, pasang cincin lambung dilakukan secara tipu-tipu. Melalui hipnosis, perempuan gemuk ini dibuat yakin bahwa dirinya sudah pasang cincin lambung. Hanya karena percaya, maka porsi makannya berkurang dan berat badannya turun 1,3 kg dalam 4 bulan.

5. Pasang koyo di lidah

Ahli bedah dari California, Nikolas Chugay menawarkan pemasangan koyo khusus untuk membuat makan enak jadi terasa menyakitkan di lidah. Pasien hanya bisa makan enak kalau makan dalam bentuk cairan, dengan kalori yang tidak sebanyak makanan padat.

Sedikitnya ada 60 pasien gemuk yang tertarik untuk mencobanya. Hasilnya, brat badan para pasien turun rata-rata 9 kg dalam 1 bulan pemasangan koyo selebar perangko tersebut.

6. Pakai alat penghitung gigitan



Para ilmuwan di Clemson University merancang pedometer atau alat khusus untuk menghitung gigitan saat makan. Alat ini diharapkan bisa mencegah makan berlebihan saat ngemil, sebab aktivitas mengunyah cemilan seringkali dilakukan tidak sadar dan tahu-tahu habis banyak.

Bentuk alat mirip seperti jam tangan, yang juga bisa dikenakan di lengan. Memang bukan benar-benar gigitannya yang dihitung, melainkan gerakan tangan saat mengambil makanan saja. Tapi itu sudah sangat membantu untuk mengingatkan agar tidak berlebihan.

7. Menginap seminggu di ketinggian 2.600 mdpl

Tanpa harus diet dan olahraga, berat badan bisa diturunkan hingga 1,3 kg dalam waktu sepekan. Caranya, menginaplah di pegunungan yang memiliki ketinggian di atas 8.700 kaki atau sekitar 2.600 mdpl (meter di atas permukaan laut).

Eksperimen yang pernah dilakukan di pegunungan Zugspitze di Jerman menunjukkan, dalam seminggu 20 pasien gemuk mengalami penurunan berat badan 1,3 kg dan masih turun lagi 0,9 kg sebulan kemudian. Padahal pasien bebas makan apa saja dan tidak boleh olahraga

sumber

0 komentar:

Posting Komentar